Attention!!!

Tulisan mas Kiki, seorang penyintas skizoafektif.. relawan KPSI pusat

Satu hal yang ODGJ mesti perhatikan dengan baik: MENIKAH dengan sesama ODGJ BUKAN SOLUSI untuk PULIH!!! Jangan pernah berpikir bahwa apabila SULIT mencari jodoh atau pasangan yang bukan ODGJ, LEBIH BAIK dengan sesama ODGJ, NO!!! SALAH BESAR!!! Apalagi CARI JODOH di GRUP-GRUP Komunitas Gangguan Jiwa Facebook termasuk di grup Facebook KPSI!!!
Sudah banyak kasus yang saya temui ODGJ punya pasangan atau menikah dengan ODGJ berakhir dengan pahit dan tragis. Lalu bagaimana supaya ODGJ punya pasangan? Yang PERTAMA dan UTAMA adalah STABIL dan PULIH dulu dengan MINUM OBAT secara RUTIN dan DISIPLIN. Kemudian KONSULTASI dengan Psikiater sesuai dengan jadwal, jika butuh KONSELING dengan Psikolog Klinis, lebih baik lagi.
Yang KEDUA, mampu mengenali, mengelola dan mengatasi gejala-gejala Gangguan Jiwa yang dialami. Kalau diperlukan untuk menambah dosis obat dengan persetujuan Psikiater, kenapa tidak? Daripada kambuh? USAHAKAN supaya TIDAK KAMBUH apalagi harus dirawat inap di RS Jiwa!!! INGAT, setiap KEKAMBUHAN akan menjalani PENGOBATAN DARI AWAL LAGI! KEKAMBUHAN BERKALI-KALI akan SEMAKIN SULIT untuk PULIH. Keluarga pun MENDERITA jika sampai KAMBUH!
Yang ketiga, setelah stabil dan pulih, BANGUN kembali DIRI kita dengan memiliki TILIKAN DIRI yang BAIK dan POSITIF. Tumbuhkan KEDEWASAAN dan TANGGUNG JAWAB, KEMANDIRIAN, BERJUANG untuk PRODUKTIF dengan memiliki pekerjaan atau usaha sesuai dengan KEMAMPUAN yang kita miliki. DAPATKAN KEMBALI KEHIDUPAN yang kita inginkan, kita cita-citakan yang DULU SUDAH HANCUR karena Gangguan Jiwa yang dialami. TETAP NYALAKAN HARAPAN dan PERCAYA bahwa kita dapat HIDUP BAHAGIA seperti orang-orang pada umumnya.
Jika ketiga hal ini dapat kita capai, bolehlah mulai mencari pasangan di luar sana yang BUKAN ODGJ. Kalau ternyata sudah mencari pasangan di luar sana tetapi ternyata ODGJ yang BELUM BEROBAT, itu namanya BELUM BERUNTUNG dan LEBIH BAIK DIHINDARI, cari yang lain saja ☺
Kemudian TIDAK USAH BURU-BURU, BERTEMAN dulu saja, cari tahu lebih jauh lagi KARAKTER dan KEPRIBADIANNYA, apakah COCOK dengan kita? Kemudian bergaul dengan teman-temannya, kenalan dengan keluarganya, kenalan juga dengan teman-teman kita, berkenalan juga dengan keluarga kita lalu tanyakan pendapat mereka. Kalo mereka OKE dan menurut kita OKE juga, baru masuk ke tahap yang lebih ekslusif yaitu PACARAN. Saat pacaran, mulai merencanakan untuk hidup bersama-sama lalu TUNANGAN kemudian BARU MENIKAH. Jadi ada tahapan-tahapan yang harus kita lalui dan nikmati setiap tahapan itu.
Boleh untuk direnungkan:
Apabila SUDAH  STABIL dan PULIH dengan minum obat secara rutin dan disiplin lalu konsultasi dengan Psikiater sudah sesuai jadwal, sudah mampu mengenali, mengelola dan mengatasi gejala-gejala dengan baik supaya tidak kambuh, sudah memiliki tilikan diri yang baik dan positif, sudah memiliki pekerjaan atau usaha, sudah berusaha mencari pasangan di luar sana yang bukan ODGJ tapi belum berhasil juga, bagaimana? 
Pertanyaannya  adalah ADA APA DENGAN MENJADI SINGLE? Apakah SINGLE berarti KURANG daripada mereka yang MENIKAH? 🤔
Jawaban saya: TENTU SAJA TIDAK!!!
Saat ini saya SINGLE, saya BAHAGIA dengan diri saya dan kehidupan yang saya jalani. Saya memiliki pekerjaan sesuai dengan passion saya di KPSI dan saya memiliki usaha toko online musik sesuai dengan hobi saya, saya memiliki Caregiver yang luar biasa yaitu Ibu saya, saya memiliki teman-teman seperjuangan di KPSI yang selalu ada saat saya membutuhkan mereka. Saya juga punya teman-teman sekolah saya yang selalu mendoakan dan mendukung saya, saya memiliki hubungan bisnis yang baik dengan supplier dan pelanggan saya. Apakah saya masih ingin memiliki pasangan dan menikah? TENTU SAJA MASIH!!! Tetapi saya SADAR bahwa apapun status saya, mau SINGLE atau nanti bisa MENIKAH, TIDAKLAH PENTING. Bagi saya, setiap hari saya menjalani hidup saya dengan sebaik-baiknya, menjaga kesehatan fisik dan jiwa saya, melakukan pekerjaan saya dengan penuh tanggung jawab, pulang kerja ngobrol dengan Ibu saya lalu melayani teman-teman ODGJ/ODS dan Caregivernya saja saya sudah merasa CUKUP.
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Baik. Saya bersyukur kepada-Nya. Salam Sehat Jiwa! Tuhan memberkati kita semua 🙏


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa mbak yen

lansia masih produktif